Ziarah di Makam Bung Karno, Wujud Kerukunan Beragama di Indonesia
suaramarhaen.com. Blitar. Makam Presiden Republik Indonesia pertama yang terletak di
Jalan Ir. Soekarno memang sering dikunjungi masyarakat yang hendak berziarah.
Namun jumlah masyarakat tampak meningkat di bulan Juni. Seperti yang terlihat
pada hari ini (2/6), masyarakat hingga membuat rombongan hanya untuk sekedar
berziarah di makam Proklamator Indonesia ini. Bung Karno meninggal pada tgl 21 Juni 1970 di Jakarta. Menurut
penuturan pak Suwanto Juru Kunci Makam Bung Karno sebelumnya areal makam bung
karno ini merupakan areal pemakaman umum biasa.
Namun tidak lama sebelum bung
karno meninggal, beberapa makan yg terletak di sekitar makam ibu bung karno
dipindahkan. Awalnya bung Karno ingin dimakamkan di Jakarta atau di Bogor,
namun pemerintah orde baru pada saat itu menolak dan memutuskan untuk
memakamkan sukarno di sebelah makam ibunya. Sedangkan untuk makam ayahanda bung
karno merupakan makam pindahan pada tahun 1978 yang sebelumnya telah dimakamkan
di Jakarta.
Areal
makam Bung Karno mulai di benahi pada 21 Junii 1978 dan di resmikan pada 21
Juni 1979. Telah dilakukan beberapa kali pemugaran pada areal makam bung karno
diantaranya pada juni 2001 dan terakhir oktober 2005.
Doa
dari berbagai agama berkumandang di makam bung karno,tepat di nisanya. Islam,
Kristen, hindu dan lainnya, peziarah berdoa dengan cara mereka masing-masing
tanpa mengganggu peziarah lainnya. "Masyarakat yang berziarah seolah
melambangkan Indonesia. Berasal dari hampir seluruh pelosok Indonesia dengan
cara berdoa yang tentu sangat berbeda. Namun itu tidak pernah mengganggu
peziarah lainnya" pengalaman menarik menurut Pak Suwanto yang beliau alami
di makam bung karno. (nna)
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !