suaramarhaen.com, Blitar.Bulan Juni juga menjadi berkah tersendiri bagi pedagang oleh-oleh yang ada di kota
Blitar. Selain meningkatnya jumlah peziarah di makan Bung Karno juga
diselenggarakan beberaparangkaian acara di bulan Juni tahun ini. Dimulai dari Grebeg
Pancasila, peringatan lahirnya Bung Karno dan haul karno Bung yang semakin
meramaikan kunjungan di Kota Blitar.
Berdasarkan pantauan tim redaksi suaramarhaen.com hampir
semua jenis oleh-oleh dari Blitar berupa pasar tradisional. Selainpasar kios
kios masyarakat di sekitaran jalan Ir. Soekarno juga dijajakan oleh oleh khas
Blitar seperti,kaos, pernak pernik dan
batik. Menurut Ibu Nining salah seorang pedadang kaos di pasar oleh oleh dekat
makam bung Karno, hampir setiap hari dipadati pengunjung baik dari Blitar
maupun luar kota. Dengan meningkatnya kunjungan maka pendapatan pedagang
oleh-oleh di blitar juga meningkat.
Ibu nining yang sudah berjualan sejak lulus SMA ini menuturkan, kaos bergambar Bung Karno
paling laris diburu oleh pengunjung.harganya pun bervariasi, untuk kaos dewasa
berkisar antara Rp.35.000-Rp.45.000, cukup terjangkau untukmasyarakat dan
kantong mahasiswa. “kaos bergambar bung karno paling lahir, selain itu
gantungan kunci bergambar bung karno juga diminati oleh pengunjung yang hadir’
ujar bu nining di sela kesibukannya berjualan.
Eksistensi pasar tradisional sangat baik di Blitar, hamper
tidak ditemui pasar modern yang menjual oleh-oleh. Semua dikelola oleh
masyarakat yang didukung oleh pemerintah
daerah. Indomaret, Alfamart dan toko
modern sejenis hanya ada beberapa dan itupun jauh dari pasar tradisional. Hal
ini membawa keuntungan tersendiri bagi masyarakat, mengelola potensi pariwisata
dengan mandiri. Lapangan pekerjaan tersedia luas dan masyarakat mampu
berdikari. Kebijakan pemerintah yang sangat mendukung majunya ekonomi kerakyatan dengan
mengeluarkan perda no Perda No 11 Tahun 2012 tentang pasar desa sehingga kapitalisasi dengan penguasaan sector ekonomi
oleh pemodal bisa di minimalisasi. Perekonomian sepernuhnya dikuasai oleh
rakyat. Trisakti, ajaran bung karno sangat di terapkan di kota ini. Tidak hanya
oleh pemerintahan, menjelang bulan Juni di beberapa sudut pasar juga terdengar
obrolan tentang bung Karno. Selain figur juga ajaran yang mendarah daging di
hati masyarakat. (KD)
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !