Guberur
Bali : Malu Menjadi Sarjana Pertanian
|
Foto : Google.com (Made Mangku Pastika) |
suaramarhaen.com, Denpasar. Alih
fungsi lahan sangat tinggi di Indonesia, sehigga menjadi kekawatiran bagi
sebagian mahasiswa. Selasa (23/4) Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia
(ISMPI) menggelar Seminar Nasional di Wismasabha Kantor Gubernur Bali. Seminar
kali ini mengangkat tema "Meningkatkan kualitas sumber daya pertanian
menuju pertanian organik"
"Kita takut 10 sampai 20 tahun mendatang
anak cucu kita tidak tau tanaman padi,
ini menjdi kekawatiran kami sebagai mahasiswa pertanian" ujar
sekjen ISMPI dalam sambutannya. Seminar ini juga diharapkan mampu meningkatkan
kembali pertanian agar pertanian tidak tditinggalkan generasi muda.
Hal
senada disampaikan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. "Pemuda bali tidak
tertarik menjadi petani, karena lapangan pekerjaan lain banyak, lebih
menjanjikan, lebih bergengsi kalau petani, sudah miskin, kotor, jelek tidak
parlente" ujar Mangku Pastika dalam sambutanya.
Lebih
lanjut, Gubernur Bali mengungkapkan sebagai manusia logis kalau orang Bali
menjual tanahnya yang sempit, karena dengan bertani bagaimana orang bisa kaya.
Kritik
pedas juga disampaikan gubernur terhadap sarjana pertanian. "BPTP itu
banyak sekali melakukan penelitian, namun tidak pernah terimplementasi di
lapangan, kalau saya jadi sarjana pertanian sudah saya robek ijasah saya"
terangnya disambut tepuk tangan oleh peserta seminar.
Seminar
dihadiri oleh mahasiswa pertanian seluruh Indonesia yang tergabung dalam ISMPI
menghadirkan dekan ITB, komunits Joglo Tani dan Kepala Dinas Pertanian Pangan
Provinsi Bali. Harapanya dengan acara ini para pemimpin terus memperhatikan
pertanian di Indonesia, karena negara yg kuat adalah memiliki pertanian yg
kuat. (GM)
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !