Pemimpin Harus Menjadi "Panutan"
suaramarhaen.com, Denpasar. Suasana dialog penyampaian visi misi calon gubernur dan wakil Gubernur di universitas Udayana selasa (18/4) sempat diwarnai hal lucu dan mengagetkan.
Beberapa hadirin mengaku kaget dan kecewa saat Made Mangku Pastika menyampaikan Pidato Visi Misinya di hadapan para civitas akademika. "Seorang pemimpin harus bijak dlm menelorkan pernyataan, tidak mesti melontarkan kata seperti itu yg kesannya menghina" kata bapak Made Tara, salah seorang peserta yang hadir.
Pernyataan bapak Made tersebut terlontar ketika cagub no urut 2 menyatakan filosofi kata Bali Mandaranya. "Bali Mandara filosofinya besar, Agung. Bali Pulau yang kaya, Agung dan besar jadi masyarakatnya ga boleh miskin, masak "dewa" nya juga ntar miskin" tutur Mangku Pastika menjelaskannya filosofinya. Pernyataan itu sempat membuat kaget Dewa Sukrawan, calon Wakil Gubernur No urut 1 yang berpasangan dengan A.A. Puspayoga.
Made Tara juga menjelaskan "sebagai pemimpin harus menjadi panutan walau saat bertarung, harus berani menang bermartabat dan kalah terhormat."(Kd)
Beberapa hadirin mengaku kaget dan kecewa saat Made Mangku Pastika menyampaikan Pidato Visi Misinya di hadapan para civitas akademika. "Seorang pemimpin harus bijak dlm menelorkan pernyataan, tidak mesti melontarkan kata seperti itu yg kesannya menghina" kata bapak Made Tara, salah seorang peserta yang hadir.
Pernyataan bapak Made tersebut terlontar ketika cagub no urut 2 menyatakan filosofi kata Bali Mandaranya. "Bali Mandara filosofinya besar, Agung. Bali Pulau yang kaya, Agung dan besar jadi masyarakatnya ga boleh miskin, masak "dewa" nya juga ntar miskin" tutur Mangku Pastika menjelaskannya filosofinya. Pernyataan itu sempat membuat kaget Dewa Sukrawan, calon Wakil Gubernur No urut 1 yang berpasangan dengan A.A. Puspayoga.
Made Tara juga menjelaskan "sebagai pemimpin harus menjadi panutan walau saat bertarung, harus berani menang bermartabat dan kalah terhormat."(Kd)
Nah itu dia pemimpin yg merasa hebat, super akan membuat perilakunya arogan , dia anggap orang lain gak ada apa-apanya, tanpa disadari oleh dia telah menyinggung perasaan orang didepannya. pantaskah type orang seperti ini memimpin Bali ?????
ReplyDelete