Foto : jalan di tempekan Duse, Br.Salangki |
suaramarhaen.com, Buleleng. Menindaklanjuti pertemuan beberapa SKPD Provinsi Bali dan
Kabupaten Buleleng pada tanggal 20 april 2013 dengan masyarakat desa Tambakan. Komunitas
Kampoeng Ilmu (KI)kembali mengadakan dialog dan pembentukan tim advokasi bersama
dengan masyarakat sore tadi (29/4)di DesaTambakan, Buleleng. Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa
pengurus kampoeng ilmu dan tokoh masyarakat.
Seperti seperti diberitakan sebelumnya, Desa Tambakan
khususnya di tempekan duse saat ini masih belum memiliki akses jalan yang
layak, jaringan listrik, akses pendiidkan dan kesehatan. Sehingga menghambat
kegiatan ekonomi dan social masyarakat setempat. Lewat proses advokasi ini
diharapkan pemerintah mau lebih memperhatikan kebutuhan mendasar sebuah
masyarakat seperti jalan.
Dalam pertemuan itu dibentuk
tim advokasi yang terdiri dari pengurus dan anggota KI serta
masyarakat desa. “Tidak ada perubahan
tanpa kesadaran masyarakat, dan advokasi lebih baik diawali dari kesadaran masyarakat
sendiri” ujar Ketut Bela Nusantara Koordinator Staf Advokasi (KASAD) Komunitas Kampoeng Ilmu. Masyarakat harus tetap menjadi simbul dalam perjuangan dan kita
harus bersinergi dalam advokasi ini. Kampoeng Ilmu hanyalah sebagai penyambung “lidah”masyarakat, untuk menyuarakannya kepada Pemerintah.
Sedangkan ketua tim advokasi dari masyarakat dikoordinatori
oleh I Wayan Seneng. Menurutnya advokasi ini menjadi sangat penting dan urgent
untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengembangkan pertanian di desa itu. “Ya,
ini sangat mendesak bagi kami dan akan kami perjuangkan bersama dengan
masyarakat maupun kampoeng ilmu” ujar Wayan Seneng saat akhir pertemuan. "Semoga
program yang akan kami ajukan ke Pemerintah bisa segera ditindaklanjuti dan
terealisasi" sambungnya. (kd)
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !