Pembukaan Kongres Kerakyatan XVIII gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
suaramarhaen.com, Blitar. Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) merupakan salah satu
organisasi basis Nasionalis yang beridiologikan Marhaenisme. Organisasi
mahasiswa yang terbentuk pada tahun 1959 silam telah melahirkan banyak pemimpin
di Indonesia. Pejuang Pemikir - Pemikir Pejuang moto dalam gerakan untuk menuju
sosialisme Indonesia.
Menurut Twedy Noviadi Ginting, Ketua Presidium Pusat GmnI, 1
Juni 2013 momentum untuk mengembalikan GmnI kepada filosofi dasar organisasi.
"Kami ingin mengembalikan GmnI kepada filosofinya dasar GmnI sebagai organisasi
kerakyatan, organisasi Kader, GmnI sebagai komando dalam membangun Bangsa"
ujar Twedy saat ditemui di sela-sela pembukaan Kongres Kerakyatan GmnI XVIII di
Bumi Bung Karno, Blitar Jawa Timur (1/6).
Dalam 2 tahun terakhir GmnI telah berupaya untuk memodernisasi
GmnI sebagai sebuah organisasi modern dengan prinsip-prinsip idiologi.
"Pembenahan Infrastruktur, penguatan idiologi dan basis, itu yg kita
lakukan" ungkap Tweedy.
Dalam
kurun waktu dua tahun itu pula bertambah 14 cabang GmnI di beberapa daerah yang
sebelumnya belum ada GmnI-nya. Diantaranya Provinsi Aceh 2, Kalteng 3, Kalsel
1, Sulsel 2, sulteng 1, NTB 2 dan beberapa di Pulau Jawa. Dalamkongres XVIII
Presidium GmnI menawarkan dua konsepsi. Pembangunan Indoensia masa depan dalam
persefektif GmnI dan Konsepsi membangun GmnI mulai dari nasional, Provinsi
Cabang sampai di komisariat dalamkurun waktu 25 tahun kedepan.
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !