“Istana Gebang” Spirit Perjuangan Bung Karno - Suara Marhaen
Headlines News :
Home » , » “Istana Gebang” Spirit Perjuangan Bung Karno

“Istana Gebang” Spirit Perjuangan Bung Karno

Written By Unknown on Sunday, June 2, 2013 | 12:29 PM

suaramarhaen.com, Blitar. Tempat tinggal orang tua Bung Karno yang terletak di Jalan Sultan Agung No 59, Sananwetan - Blitar atau yang terkenal dengan sebutan Istanah Gebang hari ini (2/6) tampak sangat ramai. Kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) tampak memenuhi areal sekitarnya. Sebelum agenda Kongres di mulai, beberapa kader yang bukan delegasi Kongres menyempatkan diri memperdalam sejarah mengenai Istanah Gebang ini.
Ditemani oleh pak Bambang Mardiyono yang ditunjuk sebagai salah satu pengelola tempat tersebut beberapa kader GmnI tampak menyimak  sejarah mengenai Bung Karno. Bapak yang akrab di panggil Mbah Gudel ini bercerita bahwa Ayahanda Bung Karno pada tahun 1884 membeli Rumah itu dari seorang Belanda yang bekerja sebagai pegawai kereta api . Bung Karno sendiri tidak memiliki waktu yang lama tinggal di rumah tersebut. Hanya ketika liburan sekolah padamasa remajanya dan ketika telah menjadi presiden hanya datang ketika menengok Ibundanya.
Rumah ini ditetapkan sebagai museum dan dikelola oleh pemerintah kota sejak 7 Januari 2012 setelah sebelumnya merupakan sebuah cagar budaya yang dikelola oleh keluarga Bu Sukarmini. Sempat sebelum ditetapkan sebagai Museum pihak keluarga berkeinginan menjual rumah tersebut kepada pihak swasta. Namun karena statusnya sebagai Cagar Budaya tentu akan menyalahi Undang-Undang Cagar Budaya maka rumah tersebut hanya dapat dijual ke Pemerintah.
Menurut cerita Mbah Gudel, tidak banyak kejadian penting yang terjadi di Istana Gebang. Hanya saja rumah itu seolah memiliki kesakralan sendiri karena dari sana terlahir tokoh besar seperti Bung Karno. Beberapa masyarakat juga mempercayai kesakralan area Istana tersebut. Seperti dengan air dari Sumur Tua  yang dipercayai dapat menyembuhkan penyakit hingga api dari tungku dapur.Di halaman belakang rumah tersebut dulu Supriyadi menemui Bung Karno untuk mengatakan bahwa pemuda ingin memberontak Jepang. Di Istana itu juga Bung Karno pernah menjadi dalang dalam pagelaran wayang kulit. Rumah tersebut juga dikatakan sebagai pemersatu Bangsa. Karena dulu Bung Karno pernah mempertemukan tokoh dari sabang sampai merauke dalam suatu acara.

“Saya harap dari dilaksanakannya Kongres GmnI XVIII di Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja ini adik-adik GmnI dapat tetap menghadirkan spirit dari Perjuangan Bung karno dulu dan bisa berbuat untuk Bangsa dan Negara Indonesia ini” Ujar Mbah Gudel diakhir ceritanya.(nna)
Share this article :

0 comments :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Suara Marhaen - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger