foto : dokumen Bela Nusantara (ilustrasi) |
"Pemerintah saja melaksanakan UN main-main, padahal siswa dan guru sudah mempersiapkanya jauh-jauh hari dengan mengikuti Les" ujarnya. Menurut dia sebaiknya UN dihapuskan. Hal itu karena banyaknya sekolah di Indonesia yang belum memenuhi standar baik fasilitas maupun tenaga pengajar. "Banyak kita temui sekolah yang belum memnuhi standar, seperti ruang kelas yang kurang" ujar mahasiswa yang kuliah di fakultas Pertanian Universitas Udayana ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Tegar Wacika, mentri dalam negeri BEM PM Unud. Dia menganggap pemerintah lebih mementingkan hasil daripada proses belajar yang ditempuh selama tiga tahun. "Sekolah tiga tahun namun ditentukan hasilnya dengan beberpa jam saja" ungkapnya. Selain itu tegar mahasiswa fakultas Hukum, Unud ini berharap Mendikbud bertanggung jawab atas penundaan UN tahun ini. "Mendikbud harus bertanggung jawab, bila perlu Presiden meresufle kabinet atau mendikbud mundur saja dari jabatannya" pungkasnya dengan nada tegas
Btw, fotonya bisa diganti dengan ilustrasi. Kalau begini, kesannya ini profil Tegar, bahkan kalaupun profil foto hendaknya yang menatap ke kamera, trims. :)
ReplyDeletepemerintah berhak menialai tingkat prestasi siswa seindonesia ..namun setidaknya bukan menentukan kelulusan..karena sikap,prestasi para siswa dan siswinya yang mengetahui adalah guru yang ada disekolahnya...bukan mentri pemerintah atau siapapun........jadi, un tetap namun tidak menentukan kelulusan..........dan.....buat penulis mending isi gambar ilustrasi un bukan fto penulis..:)
ReplyDelete